Tuesday, 14 June 2016

Doa selepas Sholat

Doa ringkas selepas Sholat...

Al-FATIHAH...

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ . ﺣَﻤْﺪًﺍ ﻳُﻮَﺍﻓِﻲْ ﻧِﻌَﻤَﻪُ ﻭَﻳُﻜَﺎﻓِﺊُ ﻣَﺰِﻳْﺪَﻩُ .
ﻳَﺎ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻟَﻚَ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲْ ﻟِﺠَﻼَﻝِ ﻭَﺟْﻬِﻚَ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ ﻭَﻋَﻈِﻴْﻢِ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧِﻚَ

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, HamdaI yuwafi ni’amahu wa yukafi u mazidah ya rabbana lakal hamdu kama yanbaghi lijalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthanika

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﺳَﻼَﻣَﺔً ﻓِﻰ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ ﻭَﻋَﺎﻓِﻴَﺔً ﻓِﻰ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓً ﻓِﻰ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ
ﻭَﺑَﺮَﻛَﺔً ﻓِﻰ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕِ ﻭَﺗَﻮْﺑَﺔً ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔً ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ

Allahumma Inna nas’aluka salamatan fiddin, wa’ afiyatan fil jasadi wa ziyadatan fil ‘ilmi, wabarakatan firrizqi, wa taubatan qablal maut, wa rahatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut.

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻫَﻮِّﻥْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺳَﻜَﺮَﺓِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺓَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻔْﻮَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏِ

Allahumma hawwin ‘alaina fi sakaratil maut wannajata minannari wal ‘afwa ‘indalhisab

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْﻟَﻨَﺎ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻭَ ﺫُﻧُﻮْﺏَ ﻭَﺍﻟِﺪَﻳْﻨَﺎ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻬُﻤَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺑَّﻴَﺎﻧَﺎ ﺻِﻐَﺎﺭًﺍ

Allahummaghfirlana dzunubana wa dzunuba walidaina warhamhuma kama rabbayana shigara.
YA ALLAH AMPUNILAH DOSA DOSA KAMI, & DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, SERTA SAYANGILAH MEREKA SEBAGAIMANA MEREKA MENYAYANGI KAMI

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻻَ ﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﻫَﺪَﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَﺪُﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏُ
Rabbana Laa Tuzig Qulubana Ba'da Idz Hadaitana min ladunka rahmatan Innaka Antal Wahhabu.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴْﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ

Rabbana Hab Lana Min Azwajina Wadzurriyatina Qurrata A'yunin Waj'alna Lil muttaqina Imaman

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَّﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻨَﺎ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻟَﻨَﻜُﻮْﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳْﻦَ

Rabbana Dzallamna Anfusana Fainlam Taghfirlana Watarhamna Lanakunanna Minal Khasirina

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Rabbana Atina Fiddunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan waqina adzabannari

ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

Washallallahu 'ala sayyidina muhammadin wa'ala alihi washahbihi wabaraka wasallam

ﺳُﺒْﺤﺎَﻥَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓِ ﻋَﻤَّﺎ ﻳَﺼِﻔُﻮْﻥَ ﻭَﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ
Subhana Rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifuna, Wasalamun 'alal mursalin walhamdulillahirabbil 'alamin.

Betulkan untuk sebarang kekhilafan didalam bacaan doa di atas.

-SELAMAT MENGHAFAL-^^

Friday, 10 June 2016

Demi Ilmu,sanggup menyamar sebagai pengemis

Pakaiannya compang-camping, lusuh, kusam. Ia berjalan dengan bantuan tongkat dan berpura-pura pincang. Rambut dan jenggotnya dibuat serabut. Dengan tampang meyakinkan, tak akan ada seorang pun yang tahu bahwa ia adalah pengemis palsu. Benar, tak ada satu pun warga yang menguak identitas aslinya. Ia merupakan seorang ulama dari Andalusia (saat ini Spanyol dan negara sekitar), Imam Baqi bin Mikhlad.
Saat itu ia ingin sekali belajar pada salah satu imam empat, Imam Ahmad. Ia pun berangkat dari Eropa, menyeberangi Laut Tengah menuju Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan panjang ke Baghdad, Irak, tempat tinggal Imam Ahmad. Tanpa kendaraan, Baqi yang saat itu masih berstatus penuntut ilmu menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki. Hanya satu tujuannya, berguru pada sang imam.
Namun, Baqi mendengar kabar mengejutkan begitu tiba di Baghdad. Khalifah yang berkuasa saat itu jauh dari jalan Islam yang hanif. Imam Ahmad yang vokal pada kebenaran pun bereaksi menasihati khalifah. Namun, sang imam yang sangat mengagungkan Alquran dan sunah justru difitnah hingga dikucilkan. Ia juga dilarang mengajar ataupun mengumpulkan para penuntut ilmu. Imam Ahmad dianggap menentang paham yang dianut kekhalifahan. Sedihlah hati Baqi mendengar kondisi Imam Ahmad, guru yang diharapkannya memberikan ilmu barang satu ayat. ****

Demikian, Baqi tetap mencari rumah Imam Ahmad. Tekadnya untuk berguru telah bulat. Ia pun melangkahkan kaki ke rumah sang imam. Saat mengetuk pintu, ternyata Imam Ahmadlah yang membukakannya. "Wahai Abu Abdullah, saya seorang yang datang dari jauh, pencari hadis dan penulis sunah. Saya datang ke sini pun untuk melakukan itu," ujar Baqi antusias.
"Anda dari mana?" tanya Imam Ahmad.
"Dari Maghrib al-Aqsa," jawab Baaqi.
Imam Ahmad pun menebak, "Dari Afrika?"
"Lebih jauh dari Afrika. Untuk menuju Afrika saya melewati laut dari negeri saya," jawab Baqi.
Imam pun Terkejut mendengarnya, "Negeri asalmu begitu jauh. Aku sangat senang jika dapat memenuhi keinginanmu dan mengajar apa yang kamu inginkan. Akan tetapi, saat ini saya tengah difitnah dan dilarang mengajar," jawab Imam Ahmad. ****

Tak putus asa mendengarnya, Keinginan Baqi untuk berguru pada Imam Ahmad tak mampu dibendung. Ia pun menawarkan berpura-pura menjadi pengemis. "Saya tahu Anda tengah difitnah dan dilarang mengajar wahai Abu Abdillah, akan tetapi tak ada yang mengenal saya di sini, saya sangat asing di tempat ini. Jika Anda mengizinkan, saya akan mendatangi rumah Anda setiap hari dengan mengenakan pekaian pengemis. Saya akan berpura-pura meminta sedekah dan bantuan Anda setiap hari. Maka wahai Abu Abdillah, masukkanlah saya ke rumah dan berilah saya pengajaran meski hanya satu hadis," pinta Baqi berbinar.
Melihat tekadnya yang begitu bulat dan amat giat menuntut ilmu, Imam Ahmad pun menyanggupi. Namun, ia meminta syarat agar Baqi tak mendatangi tempat kajian hadis ulama selain Imam Ahmad. Hal tersebut dimaksudkan agar Baqi tak dikenal sebagai penuntut ilmu. Statusnya sebagai penuntut ilmu sementara dirahasiakan.
Mendengar kesanggupan sang Imam, Baqi pun begitu bahagia. Ia segera menyanggupi persyaratan itu. Hati Baqi saat itu benar-benar dipenuhi bunga-bunga mekar nan indah. Keesokan hari, Baqi pun mulai 'beraksi'. Ia mengambil sebuah tongkat, membalut kepala dengan kain, dan pernak-pernik pengemis lain. Sementara itu, sebuah buku dan alat tulis berada di balik baju samarannya itu.
Ketika berada di depan pintu Imam Ahmad, Baqi dengan nada melas akan berkata, "Bersedekahlah kepada orang miskin agar mendapat balasan pahala dari Allah," ujarnya. Jika mendengarnya, Imam Ahmad segera membukakan pintu dan memasukkan Baqi ke dalam rumahnya. Di dalam rumah, dimulailah proses pengajaran ilmu yang amat diberkahi Allah itu. Demikian aktivitas itu dilakukan setiap hari oleh Baqi dan sang guru. Dari proses belajar diam-diam itu, Baqi mampu mengumpulkan 300 hadis dari Imam Ahmad. ***

Hingga kemudian jabatan kekhalifahan berganti. Seorang Suni yang fakih beragama, al-Mutawakkil, naik menjabat sebagai khalifah. Sejak itu, sunah pun dibumikan kembali, bid'ah peninggalan khalifah sebelumnya segera dihapuskan. Imam Ahmad pun kembali menjadi ulama Muslimin. Kajiannya dibuka, para penuntut ilmu berbondong-bondong datang.
Sejak itu, kedudukan Imam Ahmad makin tinggi dan terkenal. Jumlah muridnya sangat banyak. Jika ia membuka majelis kemudian melihat Baqi, maka Imam Ahmad segera memanggil Baqi dengan gembira. Imam Ahmad akan meminta Baqi untuk duduk di samping beliau. "Inilah orang yang benar-benar menyandang gelar penuntut ilmu," ujar Imam Ahmad kepada para muridnya. Sang Imam pun mengisahkan pengalaman Baqi yang menyamar menjadi pengemis demi mendengar satu hadis. Baqi pun kemudian menjadi murid dekat Imam Ahmad. Ia di kemudian hari menjadi ulama terkenal dari kawasan Andalusia.
Kisah tersebut nyata terjadi dan ditulis dalam biografi Imam Baqi bin Miklad al-Andalusi. Dari kisah tersebut, tampak jelas kegigihan beliau dalam menuntut ilmu. Kegigihan inilah yang patut dicontoh Muslimin, terutama para pemuda. Apalagi menuntut ilmu dalam Islam itu hukumnya wajib. Rasulullah juga pernah bersabda, "Barang siapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu maka akan dimudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim).

Moga ada manfaatnya^^

Sumber:DUNIA ISLAM blogspot.com

Wednesday, 8 June 2016

Kisah Ulama Besar Saudi Mencari Menantu

Kisah Ulama Besar Saudi Mencari Menantu
Dalam kajiannya di Al Qashim, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, seorang ulama besar negeri Arab yang terkenal, pernah didatangi seorang pemuda bernama Khalid yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa.
Setelahnya dari majelis muhadharah tersebut, beliau menghampiri Syaikh ‘Utsaimin yang hendak pulang ke rumah. Syaikh ‘Utsaimin selalu berjalan kaki dari rumah ke tempat kajian begitu pula sebaliknya. Di tengah jalan pemuda itu nekat memberanikan diri untuk bertanya, “Syaikh, apakah Anda mempunyai anak perempuan?”
Ketika mendengar pertanyaan pemuda tersebut, Syaikh ‘Utsaimin berubah mimik mukanya dan bertanya, “Ada apa akh?”
Pemuda itu menjawab, “Kalau ada, saya berniat meminangnya, bolehkah saya meminangnya?”
Lalu apa yang dilakukan Syaikh ‘Utsaimin? Apakah beliau bertanya usaha bapak kamu apa? Kamu sudah hafal hadits berapa? Sebelumnya kamu lulusan apa? Gaji kamu berapa? Tabungan kamu berapa? Bahkan Syaikh ‘Utsaimin tidak memberikan sebuah pertanyaanpun kepada pemuda ini, Syaikh ‘Utsaimin hanya berkata, “Tunggulah kabar dariku, Insya Allah akan aku telepon…”
Lalu dalam hari-hari penantian kabar tersebut, pemuda ini mengalami kegelisahan juga, satu hari berlalu, dua hari berlalu, hingga sepekan berlalu. Ia bertanya dalam hati, “Apakah Syaikh lupa ya, perlukah saya mengingatkannya?”
Namun, pemuda ini teringat perkataan Syaikh yang menyuruhnya menunggu. Hingga akhirnya sebulan setelah peristiwa itu ada telepon yang dialamatkan ke asrama. Namun kebetulan pemuda itu sedang kuliah.
Akhirnya dari pihak asrama menyampaikan ke pemuda ini bahwa beliau dicari oleh Syaikh ‘Utsaimin. Dalam hati dia bertanya, “Kenapa ya Syaikh ‘Utsaimin mencariku?”
Ternyata pemuda ini sudah agak pesimis dan bahkan agak melupakan tentang permintaannya.
Ketika beliau melepon Syaikh ‘Utsaimin, beliau bertanya, “Ada apa Syaikh?”
“Aku ingin melanjutkan pembicaraan kita waktu itu akhi?”
“Pembicaraan yang mana, Syaikh?”
“Pembicaraan ketika kamu menyusul saya di jalan. Akhi, silahkan kamu lanjutkan prosesnya..”
Pemuda itupun terkejut, ternyata Syaikh ‘Utsaimin masih mengingatnya dan beliaupun akhirnya membalas pernyataan Syaikh ‘Utsaimin dengan terbata-bata, “Syaikh, perkenankan saya mengabari orang tua saya terlebih dahulu untuk kelanjutannya…”
“Silahkan akhi, saya tunggu kedatangan kalian…”
Ternyata pemuda yang bermodal nekat ini juga belum memberitahukan orangtuanya kalau beliau hendak melamar anak Syaikh ‘Utsaimin.
Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan Syaikh ‘Utsaimin selama satu bulan tersebut? Inilah adab ‘ulama yang harus dicontoh oleh wali seorang anak perempuan…
Syaikh ‘Utsaimin ternyata menyelidiki sendiri tentang pemuda ini, dari pergaulannya, bagaimana di mata teman-temannya, di mata gurunya, bagaimana keseriusan dalam belajarnya, prestasinya di kampus, latar belakang keluarganya. Itu beliau lakukan sendiri! Bukannya langsung ditanyakan kepada pemuda itu di tempat itu dan saat itu juga. Dan akhirnya setelah mengetahuinya dengan jelas, barulah beliau memutuskannya setelah bermusyawarah dengan keluarga beliau.
Pemuda ini adalah Syaikh Dr. Khalid Al Mushlih yang saat ini menjadi salah satu ulama yang dikenal di negeri Arab.

Moga ada manfaatnya ^^

sumber : www.mediaislamia.com via facebook Muhammad Luqman Hakim

Sunday, 5 June 2016

Mari menghafal Doa Qunut

Assalaamua'laikum insyaAllah,kali ini saya kongsikan bacaan doa Qunut dalam rumi,
Selamat menghafal pada yang belum hafal.

Bacaan Doa Qunut dalam bacaan rumi.
Allahumma dini fiman hadait.
Wa’a fini fiman ‘afait.
Watawallani fiman tawalait.
Wabarikli fimaa a’tait.
Waqinii syarramaa qadzait.
Fainnaka taqdhi wala yuqdha ‘alaik.
Wainnahu layadziluman walait.
Walaa ya’izzuman ‘adait.
Tabaa rakta rabbana wata’alait.
Falakalhamdu ‘ala maaqadzait.
Wastaghfiruka wa’atubu ilaik.
Wasallallahu ‘ala Saidina Muhammadinin nabiyil ummiyi waala aalihi wasahbihi wasalam.

Perbetulkan sebarang kesilapan saya.

Saturday, 4 June 2016

Ramadhan

Assalaamua'laikum dan selamat pagi buat semua pengunjung blog saya,terima kasih senantiasa berkunjung diblog saya yang tak seberapa ini,dikesempatan ini saya mengucapkan selamat menyambut bulan Ramadhan dan maaf zahir batin.InsyaAllah saya kongsikan sedikit ilmu iaitu doa buka puasa dan sahur,moga bermanfaat.

Doa Berbuka Puasa Ramadhan;
Allahumma laka Shumtu wabika aamantu wa’ala risqika afthartu birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya : Ya Allah untukMu aku berpuasa, kepadaMu aku beriman dan dengan rizki dariMu aku berbuka, dengan rahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.

Doa Niat Makan Sahur;
Nawaitu shauma gadhin ‘an adaai fardhu syahri ramadhaan haadzihis sanati lillahi ta’aalaa.

Artinya : Dengan nama Allah yg maha Pengasih maha Penyayang saya berniat berpuasa sehari penuh besok dalam bulan ini bulan Ramadhan, karena Engkau ya Allah.

Sila perbetulkan jika ada sebarang kekhilafan saya.😊

Saturday, 11 July 2015

Ikhlas.

IKHLAS.

Assalaamua'laikum...
Terlebih dahulu aku mohon maaf buat para pengunjung kerana terlalu lama sudah aku tak update blog ni.^^

Malam ni,mari kita sama-sama merenung,apa yang ada pada"Ikhlas".

Bila sebut soal"Ikhlas" ianya meluas,seperti ikhlas memberi pertolongan,ikhlas dalam berkasih sayang,ikhlas dalam mencintai,ikhlas dalam perkerjaan,ikhlas dalam berteman dan lain-lain lagi.

Untuk bahagia,ianya kenalah bermula dari hati,kerana dari hatilah timbulnya"NIAT" dan daripada niat itulah kita akan tahu sejauh mana kita meletakkan "keikhlasan" di dalam hati kita untuk melakukan sesuatu perkara.

Sebagai contoh,cuba kita renung setakat perjalanan kita sejak kecil hinggalah kini.Tanya pada diri,apa benar kita ikhlas dalam bersahabat?,jika "Ya".Pernahkah mendoakan sungguh-sungguh kebahagian buatnya? dan pernahkah kita hadir di sisinya memberi apa daya mampu kita untuk membantunya saat ia benar-benar perlukan pertolongan?.

"Innamal a'malu binniyat",
"tiap-tiap sesuatu bermula dari niat",dan hanya niat yang ikhlas bakal di terima.

Tidak dinamakan cinta,andai"ikhlas" itu tidak pernah ada dalam percintaan.

Tidak dinamakan sahabat,andai"ikhlas" itu tidak pernah ada dalam persahabatan.

Tidak dinamakan kasih sayang,andai"ikhlas"itu tidak pernah ada didalam kasih mengisi.

Sama-sama kita merenunginya,semoga perkongsian ini ada manfaatnya.

Thursday, 28 May 2015

Sempurnakan cinta.

Assalaamua'laikum semua.

Hidup ini,tidak pernah lepas untuk merasakan rasa cinta.Kerana itu adalah fitrah yang sudah tertulis buat kita semua sebelum lagi diri kita berjasad.
Apa yang membezakan cinta itu antara kita semua adalah bagaimana cara kita mengendali hati dan membawa cinta itu ke arah yang benar mahupun kepada yang lebih baik.
Setiap perasaan cinta yang lahir pada hati kita semestinya inginkan permulaan namun tidak sesekali inginkan pengakhiran kerana kita tahu untuk menjadikan cinta itu"selamanya" pastinya tidak punya pengakhiran.
Namun,setiap kisah cinta yang kita lalui pasti ada pahit dan manisnya,kekadang bagi yang tidak mampu menangani kepahitan dalam percintaan akan terus menerus menjunam dalam kegagalan hingga merasa berputus asa dalam meneruskan hidup di alam maya ini.
Hanya hati yang jujur dan ikhlas dalam menerima cinta itu akan merasa nikmat kebahagiaan yang sebenar,kerana disebalik rasa jujur dan ikhlas itu terselindung satu rasa yang dikenali sebagai "menghargai".
Bilamana,kita mula merasa dan faham apa itu erti"menghargai", pastinya setiap detik kita akan selalu membawa hati kita lebih berhati-hati dan sentiasa bertawakal agar dijauhkan daripada "kecurangan".
Berjuta yang gagal dalam bercinta,hanya kerana terlepas pandang erti "menghargai".
Hargailah mereka yang benar-benar sayangkan diri kita,yang sudah banyak berkorban dan sudah meletakkan hati serta dirinya dalam cinta yang sudah dibina bersama selama ini.

"Kadang,sesuatu yang berharga disaat kita kehilangannya baru kita mula menyedarinya.Sedangkan waktu itu,sudah terlalu terlambat untuk menyedarinya."

Write by: Zaihan Jainudin